Sabtu 2 Agustus 2008
Dalam rangka menyiapkan warga menghadapi bencana yang mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja, IOM Yogyakarta di bawah Yogyakarta Community Assistance Pogram (YCAP) akan melakukan simulasi bencana gempa bumi di tingkat dusun. Simulasi bencana ini akan dilaksanakan di Dusun Jati, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.Simulasi yang akan di laksanakan pada tanggal 3 Agustus 2008 diikuti sedikitnya 200 orang warga dusun Jati yang terdiri dari 7 RT, karena kegiatan dilaksanakan di RT 7 dusun Jati maka warga RT 7 merupakan partisipan terbanyak dan hampir seluruhnya dipastikan mengikuti kegiatan ini, sedangkan 6 RT lainnya akan tetap berpartisipasi menjadi peserta juga dengan perwakilan dari masing-masing RT. Sehingga, seluruh warga dusun Jati dapat mengikuti kegiatan simulasi dan meneruskan informasi yang didapat kepada warga lainnya di RTnya masing-masing.
Sebelum pelaksanaan simulasi bencana dilakukan, terlebih dahulu dilaksanakan persiapan-persiapan antara lain pertemuan-pertemuan dan koordinasi dengan warga, pihak pemerintahan dan PMI. Selain itu beberapa persiapan terlihat menjelang pelaksanaan simulasi bencana, pembuatan peta ancaman bencana, pembuatan penunjuk arah jalur evakuasi dan persiapan logistik lainnya. Beberapa regu juga sudah disiapkan dalam kegiatan simulasi ini, dari regu evakuasi sampai regu dapur umum.
“Dengan adanya simulasi bencana ini diharapkan masyarakat tanggap ketika terjadi bencana, bagaimana untuk menyelamatkan diri sendiri, apa yang dilakukan ketika terjadi bencana, tidak menggantungkan kepada pihak lain, dan mengetahui ancaman bencana di wilayahnya.” Kata Pak Slamet (Kepala Dusun Jati dan juga Koordinator simulasi) di sela-sela persiapan simulasi bencana, lain pula dengan harapan Pak Bambang Rinadi (Kader Lokal sekaligus ketua RT 7), “Simulasi bencana ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi sosial warga dusun Jati paska gempa 27 Mei 2006 yang sempat retak akibat adanya gesekan sosial ketika pembagian bantuan baik dari pemerintah maupun dari lembaga donor. Selain itu simulasi ini diharapkan dapat menjadi bagian pembelajaran untuk pengelolaan bantuan yang diberikan, sehingga bisa meminimalisir gesekan sosial akibat bancana.”
Menurut Vira Dewi ( DPP Supervisor) pemilihan dusun Jati sebagai lokasi simulasi bencana karena di dusun ini korban yang meninggal cukup banyak, potensi bencana, keaktifan warga terutama kader lokal dalam mengikuti Pelatihan PBBM (Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat). Pembuatan peta ancaman bencana, jalur evakuasi dan simulasi bancana ini merupakan serangkaian program lanjutan atau tindak lanjut dari pelatihan PBBM. Selain itu juga, kegiatan ini juga dapat contoh dan memancing para kader lokal ataupun warga tiap dusun yang ada di desa Sriharjo untuk melaksanakan rencana aksi yang telah dibuat bersama dalam Pelatihan PBBM beberapa waktu yang lalu. Simulasi bencana ini ikut didukung oleh PMI Bantul sebagai partner terutama dalam melakukan tindakan pertolongan pertama dan evakuasi.
Dalam rangka menyiapkan warga menghadapi bencana yang mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja, IOM Yogyakarta di bawah Yogyakarta Community Assistance Pogram (YCAP) akan melakukan simulasi bencana gempa bumi di tingkat dusun. Simulasi bencana ini akan dilaksanakan di Dusun Jati, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.Simulasi yang akan di laksanakan pada tanggal 3 Agustus 2008 diikuti sedikitnya 200 orang warga dusun Jati yang terdiri dari 7 RT, karena kegiatan dilaksanakan di RT 7 dusun Jati maka warga RT 7 merupakan partisipan terbanyak dan hampir seluruhnya dipastikan mengikuti kegiatan ini, sedangkan 6 RT lainnya akan tetap berpartisipasi menjadi peserta juga dengan perwakilan dari masing-masing RT. Sehingga, seluruh warga dusun Jati dapat mengikuti kegiatan simulasi dan meneruskan informasi yang didapat kepada warga lainnya di RTnya masing-masing.
Sebelum pelaksanaan simulasi bencana dilakukan, terlebih dahulu dilaksanakan persiapan-persiapan antara lain pertemuan-pertemuan dan koordinasi dengan warga, pihak pemerintahan dan PMI. Selain itu beberapa persiapan terlihat menjelang pelaksanaan simulasi bencana, pembuatan peta ancaman bencana, pembuatan penunjuk arah jalur evakuasi dan persiapan logistik lainnya. Beberapa regu juga sudah disiapkan dalam kegiatan simulasi ini, dari regu evakuasi sampai regu dapur umum.
“Dengan adanya simulasi bencana ini diharapkan masyarakat tanggap ketika terjadi bencana, bagaimana untuk menyelamatkan diri sendiri, apa yang dilakukan ketika terjadi bencana, tidak menggantungkan kepada pihak lain, dan mengetahui ancaman bencana di wilayahnya.” Kata Pak Slamet (Kepala Dusun Jati dan juga Koordinator simulasi) di sela-sela persiapan simulasi bencana, lain pula dengan harapan Pak Bambang Rinadi (Kader Lokal sekaligus ketua RT 7), “Simulasi bencana ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi sosial warga dusun Jati paska gempa 27 Mei 2006 yang sempat retak akibat adanya gesekan sosial ketika pembagian bantuan baik dari pemerintah maupun dari lembaga donor. Selain itu simulasi ini diharapkan dapat menjadi bagian pembelajaran untuk pengelolaan bantuan yang diberikan, sehingga bisa meminimalisir gesekan sosial akibat bancana.”
Menurut Vira Dewi ( DPP Supervisor) pemilihan dusun Jati sebagai lokasi simulasi bencana karena di dusun ini korban yang meninggal cukup banyak, potensi bencana, keaktifan warga terutama kader lokal dalam mengikuti Pelatihan PBBM (Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat). Pembuatan peta ancaman bencana, jalur evakuasi dan simulasi bancana ini merupakan serangkaian program lanjutan atau tindak lanjut dari pelatihan PBBM. Selain itu juga, kegiatan ini juga dapat contoh dan memancing para kader lokal ataupun warga tiap dusun yang ada di desa Sriharjo untuk melaksanakan rencana aksi yang telah dibuat bersama dalam Pelatihan PBBM beberapa waktu yang lalu. Simulasi bencana ini ikut didukung oleh PMI Bantul sebagai partner terutama dalam melakukan tindakan pertolongan pertama dan evakuasi.
0 comments:
Posting Komentar