Laman

21 Desember 2009

Sekilas Tentang Canon EOS 7d

Belum juga EOS 1000D tercapai eh ternyata Canon kembali mengluarkan produk terbarunya di Indonesia yaitu EOS 7D, tampkanya Canon ingin menjaga pangsa pasar di Indonesia dengan memanjakan para pemakainya dengan teknologi-teknologi terkini. Saingan terberat Canon saat ini adalah Nikon dengan produk D300 dan D200 di level EOS 7D. Dibawah ini merupakan hasil review yang diambil dari detik.com

Yang jadi pertanyaan adalah kapan ini bisa dimiliki ? (sedikit berharap)



Body Luar: Kesan Pertama EOS 7D

Kesan pertama saat membuka box kamera ini adalah bentuknya yang telah mengalami perbedaan dengan versi pendahulunya, yakni EOS 50D serta 5D Mark II. Tentu saja semua fans EOS berharap 7D tak sekadar 'ganti baju', dengan sensor yang lebih baik belaka tentunya. Karena kini 7D telah berbekal sensor sebesar 18 MP. Jika dibanding 7D, display 50D nampak sedikit lebih tinggi. Panel yang dulunya terdapat di bagian bawah display, pada 7D telah berpindah ke bagian kiri. Kemudian tombol panel video kini telah muncul di sebelah kanan viewfinder. Rata-rata ukuran tombol pada EOS 7D kini juga sedikit lebih besar. Perubahan signifikan lain juga terletak pada desain panel lock, di sisi kanan bawah.


Dengan 'jendela' APS-C yang mirip 50D, kamera ini tentunya jeroan 7D tak berfitur sama seperti saudara tuanya tersebut. Pasalnya dalam body 7D telah dibenamkan otak ganda yakni prosesor Dual Digic 4, dengan AF sebesar 19 titik poin, serta mekanisme baru yang memungkinkan kamera ini untuk melakukan continuous shooting sekitar 8 frame rate/second. Alhasil pastinya kamera ini lebih 'pintar' dan cepat dalam menangkap suatu objek, untuk mengabadikannya dalam sebuah hasil foto. Apalagi kini kamera ini dibekali dengan lensa kit berjenis EF/ EF-S (1,6 x field crop) yang sedikit memuaskan, yakni sebesar 18-135mm. Satu hal yang sedikit disayangkan, yakni kamera ini belum full-frame.



Selain berbekal kontrol wireless flash, Canon juga masih menyediakan fitur perekaman video full HD 1080p, dengan kontrol manual lensa milik 7D tentunya. Untuk masalah display kamera DSLR ini memiliki teknologi Clear View II LCD display sebesar 3 inchi, dan dilengkapi pembesaran sebesar 1.0x serta 100% coverage viewfinder.


Dilihat dari sisi body, EOS 7D terasa sedikit berat dan mantap untuk dijinjing, apalagi dengan balutan magnesium alloy di sekelilingnya. Hal ini seolah menambah rasa percaya diri, saat mengambil foto dengan kecepatan rendah. Sebenarnya kamera ini memiliki segel-segel pelindung yang terdapat di beberapa sela-sela body magnesium aloy nya. Canon sendiri mengklaim bahwa dengan fitur tersebut kamera ini bakal 'tahan cuaca' dalam kondisi pemotretan seekstrim badai, salju, ataupun hujan. Namun sayang fitur ini belum sempat diuji.



Jeroan EOS 7D

- Sensor:

Berdasarkan data resmi Canon, EOS 7D dibekali prosesor DUal DIGIC 4, dengan CMOS sensor berukuran 22.3 x 14.9 mm, 3:2 aspect ratio, serta RGB Color Filter Array. Selain itu dijelaskan juga bahwa sensor ini masih dilengkapi dengan Built-in fixed low-pass filter (dengan self-cleaning unit).


- Format Foto dan Video :
EOS 7D dapat menyimpan gambar dengan format RAW atau JPEG dengan perincian pixel sebagai berikut:
RAW
- 5184 x 3456
- 3888 x 2592
- 2592 x 1728
JPEG
- 5184 x 3456
- 3456 x 2304
- 2592 x 1728

Sementara untuk format video, EOS 7D mampu menyimpan format berjenis file .mov dengan ukuran mulai 640 x 480 (59.94, 50 fps) untuk formay paling kecil, 1280 x 720 (59.94, 50 fps) untuk format HD, dan 1920 x 1080 (29.97, 25, 23.976 fps) untuk full HD.


- Sensitivitas ISO

Untuk ukuran ISO EOS 7D memiliki range antara 100-6.400, sementara untuk mode Auto ISO nya kamera ini menjangkau 100-3.200. Jika kurang, pengguna bisa melakukan push ISO hingga 12.800.

- White balance & Picture Style
Mode untuk white balance adalah sebagai berikut:
- Auto (AWB)
- Daylight
- Shade
- Cloudy
- Tungsten
- White Fluorescent light
- Flash
- Custom
- Kelvin (2500 - 10000 K)

Sementara untuk picture style nya, kamera ini mempunyai mode sebagai berikut:
- Standard
- Portrait
- Landscape
- Neutral
- Faithful
- Monochrome
- User def. 1
- User def. 2
- User def. 3


CMOS 18 MP, AF 19 Titik Poin


Kamera ini memiliki sensor sebesar 18 MP. Dengan sensor APS-C tersebut, rasio noise yang dihasilkan kamera ini terasa lebih baik daripada seri EOS 50D. Canon mengklaim, mereka telah mengurangi jarak antara lensa mikro dan foto dioda yang menyebabkan cahaya lebih mudah masuk. EOS 7D juga dilengkapi Auto-Focus (AF) sebanyak 19 sensor titik poin. Pengguna juga dapat memilih mode manual titik poin yang akan digunakan. Pengoperasiannya pun mudah. Untuk masalah sistem metering Canon memiliki fitur Focus Color Luminance (iFCL) yang baru, yang mengukur warna, fokus dan luminance menyilang sebanyak 63 zona.


Port Konektivitas dan Paket Software

EOS 7D memiliki port konektivitas yang terletak di sisi kiri body kamera. Berbalut karet yang dapat ditarik, di dalamnya terdapat input mic, USB 2.0, serta mini HDMI. Sayang seperti beberapa produk lain milik Canon, EOS 7D juga tak dilengkapi kabel HDMI. Untuk masalah software, di dalam box EOS 7D juga telah disertakan beberapa software Canon EOS Solution Disk v21.0 yakni: EOS Utility 2.7, ZoomBrowser EX 6.4, PhotoStitch 3.1, picture style editor 1.6, serta Digital Photo Profesional 3.7.



Fitur Video, Full Manual Tanpa Upgrade Firmware


Tak seperti EOD 500D dan 5D Mark II yang harus mengupgrade firmwarenya terlebih dahulu, kini EOS 7D hadir dengan fitur video dengan full kontrol manual melalui shutter ataupun aperture. Saat dijajal feel yang didapat saat mencari gambar dengan kekuatan lensa, shutter ataupun aperture secara manual rasanya sedikit seperti menggunakan kamera broadcast sekelas XL-1, namun ini lebih compact.


Dengan format video .mov mpeg-4 AVC dari codec H.264 untuk video dan PCM 44,1 khz mono untuk audio, EOS 7D menawarkan pilihan video full HD (1080p) pada modus 24, 25 atau 30 fps. Selain itu masih ada pilihan 720p serta VGA. Saat dihitung detikINET modus 1080p dan 720p EOS 7D ini merekam file berukuran sekitar 5,5 MB/detik. Sementara untuk VGA adalah sekitar 2,8 MB/detik. Untuk masalah waktu Canon memberi batasan 12 menit untuk HD dan 24 menit untuk VGA.

Dengan kemampuan di atas, kamera DSLR profesional ini mampu menjadi sebuah camcorder yang lumayan mumpuni. Pasalnya warna yang dihasilkan dari modus full HD, saat digunakan untuk mengambil jalanan Jakarta di siang hari dengan pencahayaan cukup, sangat kentara. Kontras yang dihasilkan pun tak terasa ecek-ecek. Begitu juga saat digunakan untuk mengambil makro objek, seperti gerakan daun-daun di taman. Hijaunya terasa sejuk di mata. Sayang hanya dibatasi aturan selama 12 menit saja.

Saat dicoba merekam video dalam kondisi pencahayaan minim sore hari di atas gedung Aldevco dengan sensitivitas tinggi, noise-noise mulai bermunculan. Ada sedikit distorsi yang muncul begitu video ini dipindai ke PC. Untuk masalah harga, PT Datascript selaku distributor Canon sendiri membanderol kamera profesional ini dengan harga sekitar Rp 17 juta. Berminat?

Related Post



Share

0 comments:

Posting Komentar